Rabu, 24 Maret 2010

Ini Cara Mudah Filter Situs Negatif di Rumah, Warnet atau Sekolah!

by Tim Internet Sehat

Kalau Anda telah memutuskan ingin memblokir/memfilter (self-censorship) komputer di rumah, warnet atau sekolah, maka gunakanlah DNS Nawala Project. Nawala Project adalah sebuah layanan yang bebas digunakan oleh pengguna internet yang membutuhkan saringan konten negatif.

Menurut informasi di situs Nawala Project, layanan yang diberikan secara spesifik akan memblokir jenis konten negatif yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan, nilai dan norma sosial, adat istiadat dan kesusilaan bangsa Indonesia seperti pornografi dan perjudian. Selain itu, Nawala Project juga akan memblokir situs Internet yang mengandung konten berbahaya seperti malware, situs phising (penyesatan) dan sejenisnya.

Perlindungan pengguna, terutama anak-anak menjadi perhatian utama Nawala Project. Dengan adanya layanan ini, pihak pengelola Nawala Project berharapInternet dapat menjadi tempat yang lebih aman dan nyaman agar dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat Indonesia untuk mempercepat kemajuan serta kesejahteraan.
Daftar situs yang difilter jumlahnya telah mencapai 1 juta alamat. Layanan ini sejak awal dirancang untuk menerima masukan langsung tentang situs apa saja yang harus difilter, dari komunitas internet dan masyarakat umum. Masukan tersebut akan ditelaah terlebih dahulu oleh Tim Nawala Project untuk menentukan apakah sebuah situs layak di filter atau tidak.

Bagaimana cara menggunakan DNS Nawala?
Ubah DNS pada komputer atau server Anda ke alamat IP DNS Nawala. Hanya itu saja, dan Anda sudah siap menggunakan DNS Nawala. IP DNS Nawala adalah:

• 180.131.144.144
• 180.131.145.145

Operating System apa saja yang bisa menggunakan DNS Nawala?
Hampir semua OS yang umum digunakan (Windows, Mac, Linux) dapat memanfaatkan DNS Nawala. Cara mudah setting DNS Nawala, silakan baca di situs Nawala Project atau di SpeedyWiki.

Siapa yang boleh menggunakan DNS Nawala? Apakah dikenakan biaya?
DNS Nawala dapat digunakan siapa saja, mulai dari pengguna rumahan sampai pengguna komersial. Tanpa batasan penyedia jasa layanan internet yang digunakan. Pengguna tidak dikenakan biaya apapun.

Yang harus Anda ingat, teknologi blokir / filter tidak pernah menjamin bahwa Internet yang diakses oleh anak atau murid kita, atau oleh siapapun, akan bebas dari konten negatif 100%. Untuk di rumah atau di sekolah, peran komunikasi yang baik dan intensif antara orangtua dengan anak, atau guru dengan murid, jauh lebih efektif untuk meminimalisir dampak negatif di Internet. Teknologi apapun, hanyalah sebagai alat bantu!

Sumber : http://ictwatch.com/internetsehat/2010/02/26/ini-cara-mudah-filter-situs-negatif-di-rumah-warnet-atau-sekolah/

Selasa, 23 Maret 2010

10 Kiat Agar Ponsel Murid dan Anak Tidak Digerogoti Konten Porno





Peredaran konten seksual di ponsel bisa ‘meracuni’ siapa saja, tak terkecuali anak-anak atau murid-murid. Sebelum pikiran buah hati kita menjadi tercemar dengan kata-kata atau gambar tak senonoh tersebut, ada baiknya para orang tua dan guru membantu memagari mereka.

Bagi Orang Tua / Guru :

1. Mulailah memberi pengertian kepada anak/murid tentang fenomena penyebaran konten porno via ponsel. Namun bukan berarti Anda lantas menghardik mereka. Intinya adalah jalin komunikasi awal yang baik dan nyaman dengan si anak/murid.

2. Jika anak/murid Anda kedapatan memiliki atau saling berkirim konten porno via ponselnya, segera suruh mereka hentikan hal itu. Jelaskan kepada mereka bahwa memiliki atau menyebarkan konten seksual lewat ponsel merupakan pelanggaran hukum dan berisiko terhadap sesuatu yang tidak baik.

3. Usahakan tidak membelikan ponsel yang canggih atau multimedia kepada Anak. Semakin canggih ponselnya, semakin mudah konten-konten yang tidak sepantasnya masuk dan tersimpan rapi di ponsel tersebut.

4. Anda juga harus tetap mengikuti perkembangan teknologi. Situs sosial dan software/aplikasi jejaring sosial apa yang tengah digandrungi dan diinstal/terinstal di ponsel murid/anak dan pelajari ancaman-ancamannya.

5. Lakukan razia isi ponsel secara berkala. Razia berhak dan bisa dilakukan oleh pihak sekolah dari kelas ke kelas, atau dengan melarang ponsel masuk ke dalam kelas dan mengumpulkan/menitipkannya di ruang tertentu agar mudah diperiksa secara acak.

Razia juga berhak dan bisa dilakukan oleh orangtua ketika di rumah, apalagi jika memang ponsel dan biaya pulsa anak masih ditanggung oleh orangtua.

Bagi Anak / Murid :

1. Jika mendapat foto/kalimat porno di ponsel, jangan lantas menyebarkannya ke orang lain meskipun ke teman-teman dekat Anda. Mungkin pada awalnya mereka melakukan itu karena iseng, tapi ulah iseng-isengnya itu bisa menjadi senjata makan tuan suatu saat nanti. Seperti tertangkap saat razia di sekolah atau lainnya.

2. Jangan takut untuk menjalin komunikasi dengan orang tua atau sosok yang lebih dewasa lain mengenai masalah konten porno via ponsel ini. Yakinkan para orang tua bahwa mereka tidak perlu paranoid .

3. Jika mendapat konten porno dari teman atau orang yang Anda kenal, berilah pengertian bahwa perbuatan mereka itu berbahaya dan melanggar hukum.

4. Jika aksi nakal teman Anda tersebut masih belum berhenti, ada baiknya jika Anda dengan orang tua ataupun guru berbicara langsung dengan orang tua anak tersebut.

5. Jangan menyimpan materi tak senonoh (pornografi, sadisme, dll) apapun di dalam ponsel Anda. Langsung hapus seketika ketika Anda menerimanya dari manapun, disengaja ataupun tidak!

by Tim Internet Sehat
Sumber: diolah dari detikINET dan Connect Safely